Simon Santoso |
Korea Open di tahun 2014 ini turun level dari Super Series Premier menjadi Super Series karena hadiah sebelumnya berkisar 1.000.000USD turun menjadi 600.000USD, adapun spekulasi yang beredar turnamen ini sengaja diturunkan PBSI-nya Korea Selatan lantaran kasus yang menimpa pemainnya di Olimpiade London sampai dengan menurunnya antusias pendanaan sponsor.
Indonesia tidak menurunkan kekuatan penuh, tidak tercatat nama Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan di Ganda Putra serta Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad di Ganda Campuran yang harus absen lantaran untuk menjalani persiapan Malaysia Open Super Series 2014.
Sementara itu, Korea Open 2014 menjadi salah satu turnamen "hidup mati" seorang Simon Santoso dipelatnas Cipayung, pasalnya, Simon ditargetkan untuk bisa menembus babak semifinal pada turnamen Korea Open dan Malaysia Open 2014. Jika gagal memenuhi target tersebut, Simon terpaksa hengkang dari Pelatnas Cipayung.
“Saya mau fokus di babak kualifikasi dulu, yang penting lolos ke main draw. Di main draw juga langsung bertemu Chen Long, tentunya ini tak mudah buat saya. Peluangnya bisa dibilang berat, tapi saya akan tetap berusaha,” kata Simon. Menanggapi hal ini, Simon tak ingin merasa terbebani karena ia tak ingin hal ini mengganggu konsentrasinya. Simon hanya ingin menjalankan tugas dengan sebaik mungkin dan berusaha memenuhi target yang telah ditetapkan.
“Tidak ada pressure, memang ini target yang diberikan kepada saya, ya saya jalani. Saya ingin lebih konsentrasi ke diri sendiri,” ujar Simon yang dijumpai di Pelatnas Ciayung, Kamis (2/1) pagi.
“Persiapan juga cukup baik, saya tetap latihan di saat-saat libur Natal dan Tahun Baru. Liburnya hanya saat tanggal merahnya saja, sisanya latihan untuk persiapan ke Korea dan Malaysia. Tidak apa-apa lah, ini namanya pengorbanan dalam mempersiapkan diri ke kejuaraan,” tambah Simon
Sumber: BeritaSatu
Posting Komentar