Debby Susanto/Praveen Jordan (pic: PBSI) |
Tampil apik di Malaysia Terbuka Super Series Primer 2014 pekan lalu, Praveen bersama Debby Susanto menembus babak perempat final. Padahal mereka berdua baru dipasangkan selama tiga pekan.
"Setelah ini berangkat ke All England bulan Maret. Dari PBSI tidak ada target, tapi saya sendiri ingin ke semifinal," ujar pemain yang biasa dipanggil Ucok di fX Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (21/1).
Latihan keras ditambah porsi tambahan di luar jadwal reguler menjadi dasar kepercayaan dirinya. Dalam seminggu Ucok dan Debby bisa menambah satu hingga dua jam latihan tambahan.
"Pede karena latihan dan kerja keras. Tambahan sendiri sejam dua jam, tapi nggak tiap hari. Seminggu bisa segitulah pokoknya," kata Ucok yang punya darah Medan dari ibunya.
Pemain kelahiran Bontang 20 tahun silam mengaku ia belum begitu padu dengan Debby. Ia merasa masih perlu menjalin komunikasi dan menyamakan pemikiran agar lebih matang.
Seperti pemain lain, ia juga merasa ada perbedaan antara latihan di pelatnas dengan di klub. Apalagi ia ada di bawah arahan Richard Mainaky. Nama terakhir adalah aktor di balik munculnya pasangan kuat Nova Widianto/Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
"Tentu beda. Di pelatnas lebih ketat. Tahu sendirilah pelatihnya Kak Richard," aku Ucok.
Oleh Richard, Ucok diminta untuk berlatih lebih pada pukulan-pukulan bola bawah.
Tahun ini Ucok menargetkan masuk jajaran 30 besar dunia. Ia dan Debby harus berjuang kerasa karena kini masih bercokol di peringkat 93 dunia.
Sumber: BeritaSatu
Posting Komentar